Jumat, 08 April 2016

Cara Mengubah Limbah Bambu Jadi Uang

Lampung Timur - Sisa pangkal bambu yang telah ditebang, bagi banyak orang dianggap sudah tidak bermafaat. Sehingga dibiarkan begitu saja. Namun tidak demikian bagi Wagito.  Warga yang tinggal RT 09 Dusun III Desa Toto Projo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur ini memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap sisa-sisa bambu ini.

Berbekal kemauan dan ketekunan Gito (Begitu ia biasa disapa) sejak beberapa tahun terakhir mebuat kerajinan berbahan sisa pangkal batang bambu. Ditangan kreatifnya pangkal batang bambu yang masih menyisakan akar ini di bersihkan dan tambhan ukiran kayu berbentuk kepala dan leher angsa, llu di beri kaki, hingga menerupai seekor angsa.

Sehari hari Goto berprofesi sebagi petani. Seperti pada umumnya warga masyarakat Desa Toto Projo. Disela sela menjalnkan aktifitas sebagai petani inilah, Gito meluangkan waktu untuk membuat kerajinan.

Dengan ketekunan yang ia miliki, beberapa benda kerajinan dari bambu dan kayu telah ia pasarkan. Semula ia dibina oleh Departemen Kehutanan RI, dan produknya  pernah diikutsertakan dalam pameran di JCC pada atahun 2013. Namun demikian pembinaan itu kini telah berakhir. Ia harus berjuang untuk memasarkan produk kerajinan yang diproduksinya sendiri.
Ia menyadari bahwa memasarkan produk kerajinan di perdesaan tidaklah mudah. Maka ia tidak memfokuskan memprodukasi kerajinan ini terus menerus.
Ia pun terbuka bahkan mengharapkan ada mitra yang mau memfasilitasi pemasaran produk kerajinannya. Ia ingin fokus produksi, agar jumlah produknya  maksimal dan bentuknya bervariatif. Maka iapun bergabung dengan teman teman sesama perajin di Kecamatan Way Bungur  untuk  bertukar pengalaman dan jika mungkin menjalin kerjasama kemitraan dengan sesama perajin atau dengan pihak lain. (ytn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar